PENYEBAB DAN PENANGANAN BAYI BERAT LAHIR RENDAH (BBLR)
|
Gambar
perbandingan anak saya dulu saat beratnya 2.1 kg dengan beratnya sekarang 5.3
kg |
Setiap ibu hamil
pasti menginginkan anaknya lahir normal dan sehat. Bahkan, berat bayi pun
menjadi acuan bahwa sang ibu berhasil tidak melahirkan anak yang sehat dengan
berat normal. Tetapi, apa jadinya jika bayi yang kita lahirkan ternyata lahir
dengan berat rendah, atau biasa disebut dengan BBLR (Bayi Berat Lahir Rendah).
Nah, pada kesempatan kali ini, saya akan menceritakan pengalaman saya menangani
bayi BBLR ini, karena anak saya termasuk ke dalam golongan BBLR. Apa saja
penyebab BBLR dan bagaimana cara menangani Bayi BBLR akan saya jelaskan di post
ini. Oke, jadi cuss langsung ke topik pembicaraan:
Cerita dulu ya.. Jadi
anak saya ini usia kandungannya normal, cuman memang dari bulan ke-5 beratnya
selalu kecil tiap di USG. Udah disuruh makan es krim, cheese cake,
minum obat Vipalbumin yang kapsul dan yang sachet (sumpah ini ga enak), tapi
dede Bara tetep aja konsisten beratnya 1 ons lebih kecil dari berat usia
seharusnya. Nah, tiga hari sebelum lahiran, de Bara udah di USG terakhir
katanya beratnya 2.5 (berat normal untuk bayi lahir), dan setelah berojol
ternyata beratnya cuman 2.1 kg pemirsa. Udah itu langsung ditempatin di ruangan
normal biasa tanpa incubator gitu. Besoknya, saat bayi bayi
lain dimandiin dan dikasih vaksin HB0, anak saya mah engga. Dia cuman di-lap
doang dan gak dikasih HB0 karena beratnya yang kurang dari normal. Udah,
darisana pulang ke rumah, dan pure penangannya saya lakukan
sendiri dengan ilmu dari googling googling dan nanya ke bidan.
Selang 1 bulan, beratnya langsung naik dari 2.1 kg ke 3.8 kg. Mantap gak?
Hahaha
Jadi apa sih penyebab
BBLR sebenarnya?
Setelah baca baca,
ternyata memang banyak faktor yang mempengaruhi Bayi BBLR ini, yaitu
1. Anak lahir kembar
2. Premature
3. Gangguan Plasenta
4. Tekanan Darah
Tinggi
5. Anemia
6. Punya Riwayat
Keguguran
7. Pregnancy
Blues
8. Terkena paparan
Alkohol dan Asap Rokok
Nah, saya termasuk
ibu hamil yang punya gangguan plasenta dan anemia. Dimana, protein dan nutrisi
yang dimakan tidak tersalurkan oleh sang ibu ke bayinya. Maka dari itu, ke-8
penyebab diatas harus benar-benar diperhatikan oleh para ibu agar buah hatinya
ntar lahir normal, ya.
Terus Menangani Bayi
dengan Berat Lahir Rendah harus seperti apa?
1. Harus selalu
hangat dan tetap kering
- Seminggu
lahir, de bara cuman mandi 2 kali. Sisanya di lap saja, karena takut
kedinginan.
- Selalu
dibulen pake bedong seluruh badannya sampai keliatan udah berisi
aja. (Walau kata dokter ga boleh, karena menghambat kemampuan
motoriknya).
- Badannya
dibalur pake transpulmin biar lebih hangat di dada, leher, sama punggung.
- Gunakan
lampu 60 watt untuk bayi ya bu. Lampu Ini juga berguna untuk menghangatkan
bayi saat tidur sekaligus sebagai pengganti incubator dan menjaga agar
bayi gak kuning. Saya dulu beli phillips 60 watt terus dipasang di lampu
meja. Lampu mejanya disorotin ke badan dede tiap tidur. Tapi jangan
terlalu dekat ya karena lampunya emang panas banget kalau dipake lama.
- Selalu
dijemur tiap pagi dari jam 8 s/d jam 9 (karena kalau terlalu pagi, banyak
angin ngahiliwir, takutnya malah masuk angin)
2. Berikan ASI/Susu
maksimal 2-3 jam sekali
- Jika
kalian ASInya belum keluar atau dikit, berikan saja susu formula khusus
BBLR. Saya dulu pakai SGM BBLR. Ini juga atas saran dokter.
- Karena
Bayi dengan berat rendah lebih sering tidur, maka bangunkan saja jika
sudah 3 jam berlalu untuk minum susu.
3. Banyakin dipeluk
Sering-sering dipeluk
dan digendong bayinya ya ibu, walaupun capek atau pegel, karena sentuhan kulit
ibu dengan bayi dapat membuat bayi merasa nyaman dan hangat. Dan akan berdampak
ke berat badannya.
Nah itulah 3 cara
penanganan yang saya lakukan untuk anak saya. Mungkin ada yang cocok ada yang
enggak. Tapi alhamdulillah penanganan diatas membuat anak saya
beratnya jadi normal seperti dede dede seusianya, dan juga gak kuning hehe.
Semoga bermanfaat ya ibu ibu~
Fitri Kairi
Komentar
Posting Komentar